Ada juga yang mengatakan bahawa ini adalah tanda-tanda Kiamat semakin menghampiri. Tanda-tandanya memang sudah banyak dan jelas, antaranya seperti pergolakan politik yang berlaku di seluruh dunia, kebuluran, bencana alam, manusia lebih mementingkan hal-hal keduniaan dan semakin lalai dalam budaya hedonistik seperti menyanjungi artis-artis, berlumba-lumba untuk menjadi penyanyi, hal-hal agama diputar belitkan dan macam-macam lagi.
Apapun, masih belum terlambat untuk kita menginsafi diri dan memperbetulkan landasan kita. Sekiranya kita sering meninggalkan yang lima waktu, cubalah agar tidak terlepas lagi. Pesanan ini aku tujukan untuk diri aku, sahabat dan rakan-rakan aku, juga kepada pengunjung blog ini.
Untuk kita renungkan
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat.
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya.
Anak menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista.
Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita ‘kan sembunyi, hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya ‘tuk bersujud padaNya
Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Dia tersenyum
Berusahalah agar Dia tersenyum
Lagu dan lirik: Ebiet G. Ade.
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat
Singkirkan debu yang masih melekat.
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya
Adalah Dia di atas segalanya.
Anak menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista.
Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita ‘kan sembunyi, hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya ‘tuk bersujud padaNya
Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Dia tersenyum
Berusahalah agar Dia tersenyum
Lagu dan lirik: Ebiet G. Ade.
No comments:
Post a Comment